Gelatin adalah produk hewani yang terbuat dari kolagen, sejenis protein yang ditemukan dijaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen. Karena asalnya dari hewan, kalian yang muslim pasti bertanya-tanya. Apakah gelatin halal atau haram?
Sebelum membahas tentang apakah gelatin halal atau tidak, pertama-tama yuk cari tahu dulu tentang bahan makanan yang satu ini.
Penggunaan gelatin halal dan non-halal
Baik gelatin halal maupun non-halal sama-sama memiliki kegunaan yang sama, terutama di industri makanan. Berwarna bening dan tidak memiliki rasa. Gelatin berfungsi mengentalkan bahan-bahan cair atau membuatnya lebih kokoh,kenyal dan stabil.
Contoh penggunaan gelatin adalah dalam marshmallow, permen jelly, dan cangkang kapsul untuk obat. Gelatin juga ditambahkan pada whipped cream, cheesecake, beberapa jenis es krim, panna cotta, dan banyak lainnya.
Cara menggunakan gelatin
Gelatin biasanya ditemukan di pasaran dalam bentuk bubuk atau lembaran. Fungsi keduanya sama, tapi cara melarutkannya tentu berbeda.
Untuk gelatin bubuk, cukup campurkan dengan air dingin dengan perbandingan 1:4 (1 bagian gelatin untuk 4 bagian air). Aduk hingga air terserap seluruhnya oleh gelatin, lalu panaskan hingga larut sempurna. Baru campurkan larutan gelatin ke adonan sesuai resep.
Untuk gelatin lembaran, rendam dalam air dingin selama 5-10 menit hingga lembarannya menjadi sangat lembut, tipis, dan transparan. Kemudian angkat dan remas-remas untuk mengilangkan kadar airnya.
Jika adonan kalian bersifat panas, langsung campurkan gelatin lembaran tadi ke dalamnya dan aduk rata. Untuk adonan yang dingin, panaskan dulu gelatin tadi dengan cara direbus sebentar atau dimasukkan ke microwave. Setelah itu, baru campurkan ke adonan dan aduk rata.
Setelah gelatin tercampur rata, diamkan adonan selama 8 jam hingga semalaman agar mengeras sempurna.
Bahan utama gelatin
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gelatin adalah produk hewani. Hewan yang digunakan untuk membuat gelatin pun bermacam-macam. Tapi yang paling umum adalah babi.
Seiring meluasnya penggunaan gelatin, banyak yang mulai mencari versi halalnya. Kemudian hadirlah gelatin halal yang terbuat dari sapi. Bahkan, saat ini ada juga gelatin halal yang terbuat dari tulang ikan.
Lalu bagaimana cara membedakannya?
Dari segi rasa, baik gelatin dari babi, sapi, maupun ikan memiliki rasa, tekstur, dan hasil yang sama. Jadi kalian harus benar-benar membaca daftar komposisinya, bertanya pada penjualnya, atau mencari logo halal pada bungkus produknya.
Baca Juga : Green Tea dan Matcha Ternyata Beda! Mana yang Lebih Baik?
Tidak yakin gelatin kalian aman? Pakai alternatifnya!
Kalau kalian tidak bisa menemukan atau tidak punya akses ke gelatin yang bersertifikat halal, ini beberapa alternatif yang bisa dicoba! Selain lebih mudah didapatkan, bahan-bahan ini juga didapatkan dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga lebih mudah dipastikan kehalalannya.
1. Jelly powder
Jelly bubuk terbuat dari konyaku dan karagenan, Jelly harus diolah dengan direbus bersama air agar gel-nya terbentuk. Setelah mengeras, jelly memiliki tekstur yang empuk dan kenyal.
2. Agar-agar
Agar-agar terbuat dari rumput laut atau algae. Sama seperti jelly, agar-agar harus direbus dengan air lalu dibiarkan hingga mengeras. Setelah mengeras, agar-agar teskturnya lebih kokoh, padat, dan lebih mudah hancur daripada jelly.
3. Tepung maizena
Tepung maizena bisa digunakan sebagai pengganti gelatin apabila tujuannya untuk mengentalkan cairan. Maizena, atau pati jagung, juga harus direbus dengan cairan terlebih dulu. Tapi perlu diingat bahwa maizena tidak bisa memberikan tekstur sepadat dan sekenyal gelatin, jelly atau agar-agar.
Apakah kalian bisa menemukan gelatin halal?
Kalau bisa, coba berkreasi dengan bahan yang satu ini yuk! Kalian bisa coba buat yang mudah seperti panna cotta ini atau cheesecake seperti ini.
Atau punya ide kreasi lainnya? Buat apapun yang kalian mau dan bikin lebih cantik pakai RichCreme Whip Creme Powder. Lalu pamerkan dengan share ke Instagram dan tag @RichCreme.id ya!
0 Komentar