Cheesecake mungkin salah satu dessert yang nggak pernah gagal bikin orang bahagia. Mau yang tampilannya cantik dan rapi, atau yang gaya rustic ala kafe-kafe kecil di Spanyol, semuanya punya penggemarnya masing-masing. Dua jenis yang paling sering dibandingkan tentu saja cheesecake klasik dan burnt cheesecake. Sekilas mirip, sama-sama lembut dan creamy, tapi ternyata karakter keduanya cukup berbeda, lho.
Kalau kamu lagi bingung pilih mau bikin yang mana, ini perbedaan cheesecake dan burnt cheesecake yang perlu kamu tahu.
1. Penampilan
Cheesecake klasik tampil lebih rapi dan pucat, dengan permukaan mulus yang seperti dipoles. Biasanya ada lapisan crust dari biskuit di bagian bawah yang membuat tampilannya makin cantik saat dipotong. Lain cerita dengan burnt cheesecake. Permukaannya memang sengaja dibiarkan gelap bahkan gosong di beberapa bagian. Teksturnya juga sering retak-retak dan tampak tidak beraturan. Tapi justru gaya “apa adanya” ini yang bikin dessert satu ini punya daya tarik unik, seolah bilang, “Aku mungkin nggak sempurna, tapi rasaku juara.”
2. Teknik Memasak
Cheesecake klasik dibuat dengan cara yang lebih sabar. Loyangnya biasanya dipanggang menggunakan water bath supaya suhu tetap stabil dan hasil akhirnya lembut dan padat tanpa retak. Burnt cheesecake justru kebalikannya. Adonannya langsung dipanggang di suhu tinggi tanpa water bath. Tujuannya supaya bagian luar cepat berubah warna kecokelatan, bahkan hitam, sementara bagian dalamnya tetap creamy. Teknik ini yang menciptakan kontras antara kulit luar yang aromanya seperti karamel dan bagian tengah yang meleleh lembut.
3. Tekstur
Cheesecake klasik punya tekstur yang lebih stabil. Saat dipotong, bentuknya tetap rapi dan sedikit padat, meski tetap lembut dan creamy. Burnt cheesecake memberikan pengalaman berbeda. Bagian pinggirnya cenderung firm, tapi bagian tengahnya sangat lumer, hampir seperti custard yang meleleh. Ketika disendok, teksturnya langsung terasa lebih rich dan mewah.
4. Rasa dan Aroma
Cheesecake klasik cenderung punya rasa manis lembut dengan sedikit sentuhan asam dari cream cheese. Aromanya biasanya ringan, bisa dipadukan dengan vanilla atau lemon. Burnt cheesecake punya karakter yang lebih bold. Manisnya tidak terlalu kuat, tapi aroma caramelized dari permukaan yang gosong memberikan sensasi smoky yang bikin beda dari cheesecake biasanya. Bagian luarnya yang sedikit pahit justru bikin rasa creamy di bagian tengah terasa lebih seimbang.
5. Cara Penyajian
Cheesecake klasik sering disajikan dengan topping tambahan seperti strawberry, blueberry sauce, caramel, atau whipped cream. Burnt cheesecake biasanya disajikan polos tanpa topping, karena rasa creamy dan karamel dari baked layer-nya sudah cukup kaya. Tapi kalau ingin mempercantik tampilan atau menambah sentuhan manis, memberi lapisan whipped cream lembut juga bisa banget jadi opsi yang bikin penampilan burnt cheesecake terasa naik level.
Baca juga: Resep Burnt Cheesecake Mini Bahan Premium Tanpa Gelatin
Bikin Cheesecake Jadi Lebih Cantik dan Spesial Bareng RichCreme!

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan cheesecake klasik dan burnt cheesecake. Mulai dari tampilan, teknik panggang, tekstur, hingga rasa khas masing-masing. Tinggal pilih mana yang paling cocok buat kamu, atau bahkan coba dua-duanya kalau lagi mood bereksperimen di dapur.
Kalau kamu ingin memberi finishing touch yang lebih cantik pada cheesecake buatanmu, entah itu dekorasi sederhana atau topping yang bikin tampilannya lebih profesional, coba deh pakai RichCreme Whip Creme Powder. Whipped cream yang dihasilkan warnanya putih mengkilap, teksturnya lembut dan ringan, dan rasanya creamy dengan sentuhan vanilla yang pas banget dipadukan dengan cheesecake klasik maupun burnt cheesecake. Hasilnya juga melimpah, jadi cocok banget buat kamu yang bikin dessert untuk jualan.
Mau cari ide dekorasi atau inspirasi dessert lainnya? Langsung aja intip kreasi lain di @RichCreme.id dan temukan banyak ide menarik yang bisa bikin dessertmu auto cantik dan makin siap untuk dijual!






0 Komentar